Di masyarakat angkola sendiri masih banyak tutur lain yang
dikenal luas dikalangan angkola khususnya dan masyarkat batak pada umumnya.
Tutur tersebut jika
kita kaitkan dengan Dalihan Na Tolu, yakni sistem kekerabatan masyarakat batak,
maka akan lebih bervariasi sesuai kedudukannya di Masyarakat adat, dimana hal
ini akan berpengaruh dalam perannya disetiap acara - acara adat yang diadakan
disuatu desa atau salah satu rumah masyarakat angkola.
Adapun sistem
kekerabatan atau Dalihan Na Tolu yang dikenal ada 3, yaitu :
1. Mora
2. Kahanggi
3. Anak Boru
Dimana
penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Mora,
yaitu pihak keluarga pemberi boru. Mora ini mendapat posisi didahulukan, karena
pihak Mora dalam hubungan kekeluargaan memiliki posisi yang sangat dihormati,
di samping raja-raja maupun Pemangku Adat; Jika di sederhanakan, Mora adalah
pihak keluarga dari saudara laki - laki Ibu, atau keluarga Tulang.
2. Kahanggi,
yaitu keluarga dari pihak ayah atau dapat dikatakan keluarga yang semarga
dengan ayah, namun masih memiliki pertalian keluarga yang cukup dekat.
3. Anak Boru, yaitu
pihak keluarga yang mengambil Boru (Penerima Boru). Jika disederhanakan, Anak
boru adalah pihak keluarga dari saudara perempuan ayah, atau keluarga bou
(namboru).
Jika dikaitkan
dengan sebuah acara adat (Pernikahan, Kelahiran Anak, dll), maka akan muncul 5
Pihak yang dapat digolongkan, 6 pihak tersebut adalah :
1. Mora, Pihak yang
paling dihormati dengan peran yang paling dihargai di acara.
2. Kahanggi, Pihak
keluarga semarga dari pemilik acara
3. Suhut, Pihak
tuan rumah yang mengadakan acara.
4. Anak Boru, Pihak
yang membantu kelancaran jalannya acara, berkerja membantu acara.
5. Mora ni Mora,
yaitu Pihak Mora dari Mora pemilik acara, kedudukannya sama dengan Mora
6. Anak boru ni
anak boru, atau Pihak anak boru dari Anak boru pemilik acara, atau dapat juga
disebut dengan Pisang Raut, kedudukannya sama dengan anak boru.
Jadi jika disuatu
rumah diadakan acara, maka yang paling aktif adalah pihak anak boru
Adapun tutur atau
sapaan dari ketiga (Dalihan Na Tolu) tersebut adalah sbb :
MORA :
(1) Nantulang
(istri saudara laki-laki dari ibu)
(2) Tulang
(saudara laki-laki dari ibu )
(3) Tunggane / Lae ( Saudara laki laki Istri)
(4) Eda (Saudara perempuan suami)
(5) Tulang poso, (anak dari saudara laki laki dari istri)
(6) Ayah poso, (pangilan istri terhadap anak laki laki dari
saudaranya laki laki)
KAHANGGI
(1) Akkang/abang,
(kakak laki2 atau kakak perempuan)
(2) Iboto/ito,
(saudara sedarah yang berlainan jenis kelamin)
(3) Amang
(ayah)
(4) Inde
(ibu)
(5) Uda ‘(adik laki-laki ayah),
(6) Nanguda (istri uda)
(7) Amang tobang, (abang dari ayah ataupun panggilan
untuk kakek ayah)
(8) Inang tobang. (istri amang tobang)
ANAK BORU
(1) Babere/bere (kemanakan / anak dari saudara perempuan dari pihak ayah /
menantu)
(2) Namboru / Bou (saudara perempuan dari ayah),
(3) Amang boru (suami namboru),
(4) Eda (ipar
perempuan)
(5) Ipar (panggilan laki laki terhadap ipar
laki-laki),
(6) Anak namboru, ( anak laki laki dari namboru)
Demikian untuk sementara, mohon kritik dan saran jika ada tambahan ataupun
perbaikan,
Terimakasih
-Dari Berbagai
sumber
Comments
Jangan lupa kunbalnya..