Kabanjahe, Kota Sejuk dengan Toleransi Tinggi

Image
Jalan jalan atau travelling bagi saya adalah suatu hal yang sangat menyenangkan karena dapat menghilangkan semua penat dan lelah atau pun beban fikiran yang melanda. Apalagi kalau tempat yang dikunjungi tersebut berada di Dataran Tinggi alias udara nya sejuk dan segar

Tutur - Panggilan - Sebutan Pada Masyarakat Angkola



Di masyarakat angkola sendiri masih banyak tutur lain yang dikenal luas dikalangan angkola khususnya dan masyarkat batak pada umumnya.

Panggilan di Batak Angkola

Tutur tersebut jika kita kaitkan dengan Dalihan Na Tolu, yakni sistem kekerabatan masyarakat batak, maka akan lebih bervariasi sesuai kedudukannya di Masyarakat adat, dimana hal ini akan berpengaruh dalam perannya disetiap acara - acara adat yang diadakan disuatu desa atau salah satu rumah masyarakat angkola.


Adapun sistem kekerabatan atau Dalihan Na Tolu yang dikenal ada 3, yaitu :

1. Mora

2. Kahanggi

3. Anak Boru
Dimana penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Mora, yaitu pihak keluarga pemberi boru. Mora ini mendapat posisi didahulukan, karena pihak Mora dalam hubungan kekeluargaan memiliki posisi yang sangat dihormati, di samping raja-raja maupun Pemangku Adat; Jika di sederhanakan, Mora adalah pihak keluarga dari saudara laki - laki Ibu, atau keluarga Tulang.
2. Kahanggi, yaitu keluarga dari pihak ayah atau dapat dikatakan keluarga yang semarga dengan ayah, namun masih memiliki pertalian keluarga yang cukup dekat.
3. Anak Boru, yaitu pihak keluarga yang mengambil Boru (Penerima Boru). Jika disederhanakan, Anak boru adalah pihak keluarga dari saudara perempuan ayah, atau keluarga bou (namboru).

Jika dikaitkan dengan sebuah acara adat (Pernikahan, Kelahiran Anak, dll), maka akan muncul 5 Pihak yang dapat digolongkan,  6 pihak tersebut adalah :
1. Mora, Pihak yang paling dihormati dengan peran yang paling dihargai di acara.
2. Kahanggi, Pihak keluarga semarga dari pemilik acara
3. Suhut, Pihak tuan rumah yang mengadakan acara.
4. Anak Boru, Pihak yang membantu kelancaran jalannya acara, berkerja membantu acara.
5. Mora ni Mora, yaitu Pihak Mora dari Mora pemilik acara, kedudukannya sama dengan Mora
6. Anak boru ni anak boru, atau Pihak anak boru dari Anak boru pemilik acara, atau dapat juga disebut dengan Pisang Raut, kedudukannya sama dengan anak boru.

Jadi jika disuatu rumah diadakan acara, maka yang paling aktif adalah pihak anak boru

Adapun tutur atau sapaan dari ketiga (Dalihan Na Tolu) tersebut adalah sbb :

MORA :
(1)  Nantulang (istri saudara laki-laki dari ibu)
(2)  Tulang  (saudara laki-laki dari ibu )
(3)  Tunggane / Lae ( Saudara laki laki Istri)
(4)  Eda  (Saudara perempuan suami)
(5)  Tulang poso, (anak dari saudara laki laki dari istri)
(6)  Ayah poso, (pangilan istri  terhadap anak laki laki dari saudaranya laki laki) 

 KAHANGGI
(1)  Akkang/abang, (kakak laki2 atau kakak perempuan)
(2)  Iboto/ito, (saudara sedarah yang berlainan jenis kelamin)
(3)  Amang  (ayah)
(4)  Inde  (ibu)
(5)  Uda ‘(adik laki-laki ayah),
(6)  Nanguda (istri uda)
(7)  Amang tobang, (abang dari ayah ataupun panggilan untuk   kakek  ayah)
(8)  Inang tobang. (istri amang tobang)

ANAK BORU
(1)  Babere/bere (kemanakan / anak dari saudara perempuan dari pihak ayah / menantu)
(2)  Namboru / Bou (saudara perempuan dari  ayah),
(3)  Amang boru (suami namboru),
(4)  Eda  (ipar perempuan)
(5)  Ipar (panggilan laki laki terhadap ipar laki-laki),
(6)  Anak namboru, (  anak laki laki dari  namboru)


Demikian untuk sementara, mohon kritik dan saran jika ada tambahan ataupun perbaikan,
Terimakasih

-Dari Berbagai sumber

Comments

Anonymous said…
Mantap bang..
Jangan lupa kunbalnya..
Arif Harahap said…
Apanya Kunbal ini bang? Baru dengar saya istilah kunbal ini.. :)

Popular posts from this blog

ANGKOLA - MANDAILING : Kesaman dan Perbedaan

Marga Siregar dari Bunga Bondar - Keturunan Lubuk Siregar || Tarombo Siregar Bunga Bondar