Kabanjahe, Kota Sejuk dengan Toleransi Tinggi

Image
Jalan jalan atau travelling bagi saya adalah suatu hal yang sangat menyenangkan karena dapat menghilangkan semua penat dan lelah atau pun beban fikiran yang melanda. Apalagi kalau tempat yang dikunjungi tersebut berada di Dataran Tinggi alias udara nya sejuk dan segar

Dalihan Na Tolu (Tungku Yang Tiga)

Dalam Adat Suku Batak (khususnya Toba, Angkola dan Mandailing) dikenal istilah Dalihan Na Tolu. Atau jika diartikan secara harfiah berarti Tungku yang tiga.

Dalihan Na Tolu pada masa lampau adalah sebuah organisasi dalam suatu kampung (huta) yang digunakan untuk membedakan antara penghuni kampung. Perbedaan yang dimaksud disini adalah antara Keluarga atau Pomparan dari si pembuka kampung, keluarga pihak mertuanya dan juga keluarga pihak dari menantunya.

Karena Masyarakat Batak di Masa Lalu, menerapkan pola membuka kampung yang baru jika dari keturunan si pembuka kampung yang pertama sudah sangatlah banyak. Maka satu atau beberapa kepala keluarga di Kampung tersebut akan berpindah untuk mencari kampung yang baru.

Syarat untuk adanya sebuah kampung adalah terdapat didalamnya organisasi Dalihan na Tolu tersebut. Begitulah kira kira yang saya fahami. Jika ada pendapat lain yang lebih tepat, silahkan disampaikan di kolom komentar agar tulisan ini dapat saya perbaiki.

Dalihan Na Tolu tersebut merupakan perpaduan dari Mora / Hula Hula, Suhut dan Anak Boru. Dimana jika dijelaskan secara gamblang adalah sebagai berikut :

MORA / HULA HULA adalah Pihak mertua, keluarga mertua adalah Hula Hula / Mora, contoh saya beristri kan seorang Boru Regar (Wanita Bermarga Siregar). Maka Mora / Hula Hula saya adalah Keluarga Siregar dari pihak Istri saya. Dan juga Hula Hula mertua saya secara otomatis menjadi Hula Hula saya.

Dalam setiap acara Adat, Pihak hula hula adalah sebagai pihak yang dihormati, mulai dari posisi duduk hingga pelayanannya. Lain halnya bagi pihak Anak Boru yang kebagian kerja kerasnya sebagai pendukung acara yang merupakan hajat dari Suhut (yang merupakan Mora dari si Anak Boru).

Jika ada keluarga baru yang berasal dari suku berbeda, disinilah terkadang sedikit sulit bagi keluarga baru tersebut untuk menyesuaikan dengan pola adat istiadat baru seperti ini.

ANAK BORU adalah keluarga pihak menantu, Anak Boru jika diartikan memiliki Arti Anak Perempuan, sehingga suami dan keluarga suami dari si Anak Perempuan tersebut dinamakan Anak Boru, seperti yang dijelaskan diatas, dalam suatu acara Adat, maka Anak Boru ini mendapat jatah capek sebagai pihak yang bekerja, memastikan acara berjalan lancar. Mengapa Anak Boru yang bekerja, karena menghormati pihak Mora / Hula Hula karena telah bersedia memberikan Putrinya untuk dipersunting

Lalu yang terakhir adalah kelompok KAHANGGI, kahanggi adalah sebutan atau istilah untuk satu keluarga dengan garis keturunan yang sama (dalam hal orang batak yang bersifat Patrilineal, maka keluarga yang merupakan adik beradik dari pihak ayah dengan marga yang sama. Bagaimana dengan adik beradik ayah yang perempuan ???, Ini secara otomatis menjadi Anak Boru, karena dalam adat batak, wanita yang sudah dipersunting orang lain, maka dianya pun dibawa dan berpindah kampung sesuai kampung suaminya.

Kahanggi ini juga terkadang disebut juga dengan SUHUT, Suhut sendiri berarti seperti Tuan Rumah, atau Ahlul Bait Pemilik acara. Nah untuk mengetahui Mora atau Anak Boru harus di lihat dari sisi Kahanggi atau Suhut tadi. Contoh ke saya sendiri, Saya beristrikan seorang Boru Siregar yang berketurunan dari Baringin, Sipirok. Maka Marga Siregar dari Baringin, Sipirok adalah Mora / Hula Hula dari Keluarga Saya, beserta para Kahanggi (Adik - adik atau Abang - abang dari ayah saya). Anak Boru dari Keluarga saya dan Kahanggi saya adalah Keluarga dari Suami Adik Perempuan saya, yang kebetulan merupakan Pria berdarah Jawa Tengah.

Aquaponic

Comments

Popular posts from this blog

ANGKOLA - MANDAILING : Kesaman dan Perbedaan

Marga Siregar dari Bunga Bondar - Keturunan Lubuk Siregar || Tarombo Siregar Bunga Bondar

Tutur - Panggilan - Sebutan Pada Masyarakat Angkola