Kabanjahe, Kota Sejuk dengan Toleransi Tinggi

Image
Jalan jalan atau travelling bagi saya adalah suatu hal yang sangat menyenangkan karena dapat menghilangkan semua penat dan lelah atau pun beban fikiran yang melanda. Apalagi kalau tempat yang dikunjungi tersebut berada di Dataran Tinggi alias udara nya sejuk dan segar

Uppa Uppa atau Upah Upah di Masyarakat Angkola

Upa - Upa atau Upah upah adalah salah satu budaya masyarakat Angkola, dimana acara ini merupakan suatu acara adat yang biasanya dilakukan sebagai rangkaian acara Adat lainnya. Salah satunya adalah saat acara Pernikahan / Perkawinan, baik yang besar-besaran (Horja) atau kecil kecilan

Uppa Uppa atau Upah Upah

Uppa uppa umumnya yang digunakan adalah hidangan dengan bentuk sedemikian rupa dengan ayam atau kepala kambing di tengah hidangan tersebut. Dan hidangan tersebut disusun sedemikian rupa karena ada makna terkandung di dalamnya. Adapun makna yang dimaksud adalah (dikutip dalam bahasa aslinya)

"Laing na mangupa tondi dohot badan muyu ma amang songoni halak parumaen. Anso laing horas jana panjang umur muyu on tu ginjang ni ari sai maroban sangap hamu dohot tua dung lalu tu bagas on, dohot si oban rajoki napade dohot mangido do’a mada jolo hamu harana hobar-hobar muyu tu moranta na binoto sanga nabia, antong muda namangkobar anso leng songon tappak susun ni pangupaon mani tondi badan ni halai aloon mangkobar"

Adapun kutipan diatas adalah kata kata atau "hata" yang disampaikan oleh Tetua Adat atau "Pihak Mora" dan isinya tidak lain berupa nasihat atau petuah kepada pengantin jika di acara pernikahan, atau orang yang di upah upah jika acara upah upah (uppa uppa) nya diadakan untuk mengembalikan "Tondi" atau semangat orang yang baru mengalami musibah.

Dan juga bisa untuk anak / orang yang sedang ber-Ulang Tahun agar semakin Dewasa dan semakin bijak mengingat pertambahan usianya tersebut. Selain dari hidangan diatas (pada foto) ada juga satu bentuk hidangan lain yang umum atau sering disebut sebagai uppa uppa.

Dan hidangan/upah upah yang satu ini, setiap saya (penulis) merayakan Ulang Tahun hingga usia 17 Tahun selalu dibuat oleh almarhumah Ibu saya, yakni upah upah dengan Telur Rebus yang sudah dikupas, diletakkan di tengah tengah nasi putih, dan di pucuk Telur tersebut di letakkan sedikit garam.

Telur sudah agak cobel karena sudah selesai penyuapan pertama oleh ayah si anak

Lebih kurang seperti gambar diatas ya sahabat, ini kebetulan 2 hari yang lalu Anak Ipar saya (Lae saya) merayakan Ulang Tahun anaknya, jadi sebagai Anak Boru yang baik, saya bantu persiapkan acaranya agar berjalan lancar dan sesuai yang diharapkan.

Nah ini makna filosofisnya juga ada ya sahabat.., cuma saya kurang tahu apa makna nya.. hehehe.. 

Comments

Popular posts from this blog

ANGKOLA - MANDAILING : Kesaman dan Perbedaan

Marga Siregar dari Bunga Bondar - Keturunan Lubuk Siregar || Tarombo Siregar Bunga Bondar

Tutur - Panggilan - Sebutan Pada Masyarakat Angkola